Perjanjian Yang Kokoh Mitsaqan Ghalizha

Mitsaqanghalizha
Mitsaqan ghalizha
Mitsaqan ghalizha (perjanjian yang KOKOH, TEGUH, KUAT).
~ berhubungan dengan makna pernikahan

Dari seluruh perjanjian antara Allah dengan manusia, hanya tiga yang disebut Allah sebagai �Mitsaqan Ghalizha.�

Pertama, Perjanjian Allah dengan Bani Israil.

�Dan kami angkat keatas kepala mereka bukit Thursina untuk menerima PERJANJIAN yang telah kami ambil dari mereka dan kami perintahkan kepada mereka: masukilah pintu gerbang itu sambil bersujud. Dan kami perintahkan pula kepada mereka: janganlah kamu melanggar peraturan mengenai hari Sabtu. Dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang KOKOH (miitsaaqan ghaliizhaan)�
(An-Nisaa: 154).

Apa yang terjadi ketika sebagian mereka melanggar PERJANJIAN ini?

"Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: "Jadilah kamu kera yang hina".
(Al-Baqarah: 65)

Kedua, Allah menyebut Mitsaqan Ghalizha ketika berbicara tentang perjanjianNya dengan para utusanNya yang mulia.

Allah membuat perjanjian bukan hanya dengan para Nabi As, tetapi secara khusus dengan Nabi-nabi besar yang dikenal sebagai Ulul Azmi.

"Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri) dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang TEGUH (miitsaaqan ghaliizhaan)"
(Al-Ahzab: 7)

Ketiga, Allah menyebut akad nikah antara dua orang anak manusia sebagai mitsaqan Ghalizha. Allah menegur suami-suami yang berbuat zalim, yang merampas hak istrinya dengan berfirman,

"Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal sebagian kamu telah bergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai suami-isteri. Dan mereka (isteri-isterimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang KUAT. (miitsaaqan ghaliizhaan)
(An-nisa: 21)

Akad nikah yang anda lakukan adalah sebuah perjanjian yang sama beratnya dengan perjanjian Bani Israil dengan bukit yang bergantung diatas kepala mereka, sama agungnya dengan perjanjian para Rasul dihadapan Allah SWT.

Setiap Mitsaqan ghalizha mengandung misi yang mulia.

1. Bani Israil diharuskan menjalankan hukum-hukum Allah dalam perjuangan mereka menuju negeri idaman.

2. Para Nabi as diperintahkan untuk memimpin umat manusia dalam perjalanan mereka menuju Allah

3. Untuk suami istri dalam berumah tangga agar merasa tenteram dalam rasa kasih dan sayang

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (Ar-Ruum :21)

Peristiwa Akad Nikah bukanlah peristiwa kecil di hadapan Allah. Akad Nikah tidak saja disaksikan oleh kedua orang tua, saudara dan sahabat-sahabat tetapi juga disaksikan oleh para malaikat di langit yang tinggi dan terutama sekali disaksikan oleh Allah Rabbul Izzati, Penguasa Alam Semesta.

Barakallahu Fiik
Semoga bermanfaat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hujan sebuah peristiwa Presipitasi